Warung Internet

Juli 14, 2011

Anggota Gabungan Dalmas dan Brimob Melakukan Pengamanan di Sekitar Tempat Kejadian Sambil Menunggu Keputusan Untuk Masuk Ponpes

 Ledakan terjadi di Pondok pesantren (ponpes) Khilafatul Umar Bin Khatab di Bima, Nusa Tenggara Barat. Namun pihak ponpes tidak memperbolehkan petugas masuk ke dalam dan mendekati TKP. Polri pun mengancam akan melakukan diskresi atau upaya paksa jika pihak ponpes tidak kooperatif dengan petugas.




Hal ini dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ketut Untung Yoga Ana saat dihubungi wartawan, Rabu (13/7).
"Sabar. Kalau tidak kooperatif kita tunggu diskresi dari Kapolda NTB (Nusa Tenggara Barat)," ujar Yoga.Yoga menjelaskan, saat ini polisi masih melakukan langkah-langkah persuasif agar tidak jatuh korban lagi, baik dari santri ataupun petugas. "Polisi NTB masih terus berupaya melakukan langkah-langkah persuasif. Dan sampai saat ini masih terus diupayakan agar polisi dapat menangani kejadian tersebut menurut ketentuan dan prosedur hukum," katanya.



Polisi segera memasuki kompleks Pondok Pesantren Umar bin Khattab, Bima, Nusa Tenggara Barat. Namun rencana ini masih menunggu hasil pertemuan yang digelar kapolda Nusa Tenggara Barat bersama Muspika, DPRD, dan para ulama. 



Penjagaan ketat terus dilakukan polisi di sekitar Pondok Pesantren Umar bin Khattab di Desa Sanolo, Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (13/7). Rencananya siang ini polisi akan memasuki kompleks pondok pesantren untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, kasus ledakan bom rakitan di pondok pesantren ini.  
Sejak pagi tadi, Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen Arif Wahyunadi bertemu dengan muspika, DPRD dan para ulama Bima di Bandara Sultan Muhamad Shalahudin, terkait rencana penyisiran dan olah TKP. Dalam menangani kasus ledakan di Pondok Pesantren Umar bin Khattab, polisi memang terkesan sangat berhati-hati terlebih beredar kabar masih ada bom yang tertinggal.

"Bom diduga rakitan. Memang nantinya akan digunakan untuk menyerang polisi," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam.Suasana di dalam pondok pesantren sendiri sudah sepi, tidak satu pun santri terlihat berada di dalam pondok. Warga menuturkan mereka telah meninggalkan pondok, saat keluarga dan polisi mengevakuasi jenazah Firdaus--yang diduga tewas dalam ledakan bom Senin lalu.


Inspirasi : berita.liputan6.com
kreasi : satbrimobda-ntb.blogspot.com





Photobucket
Photobucket 
  Photobucket

Ditulis Oleh : satbrimob Polda NTBOnco Ngeblog

Artikel Anggota Gabungan Dalmas dan Brimob Melakukan Pengamanan di Sekitar Tempat Kejadian Sambil Menunggu Keputusan Untuk Masuk Ponpes ini diposting oleh satbrimob Polda NTB pada hari Juli 14, 2011. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

:: Get this widget ! ::

Tidak ada komentar: