Bima (NTB)—Satuan Datasemen Polda NTB akhirnya berhasil menyerobos masuk kedalam lokasi Pondok Pesantren Umar bin Khattab, desa Sanolo kecamatan Bolo, kabupaten Bima – NTB, Selasa (13/7/2011) sore. Sebelum polisi tidak di ijinkan masuk untuk olah TKP menyusul adanya suara ledakan didalam ponpes itu.
Namun mereka berhasil memusnahkan 2 botol bom melotot yang disimpan di dekat jembatan tempat masuk ponpes—dan satu lainnya diamankan sebagai barang bukti. Begitupun satu botol bom yang disimpan di pintu masuk ponpes, juga berhasil dimusnahkan. Setelah bom dimusnahkan dan sebagiannya diamankan—satuan Datasemen menyisir kedalam Ponpes. Satu persatu empat rumah milik petinggi ponpes digeledak. Awalnya satuan datasemen melempari bom asap kedalam rumah untuk melumpuhkan kemungkinan ada gerakan yang dicurigai didalam rumah tersebut. Tidak ada korban dalam penyisiran itu. Namun beberapa barang bukti lainnya ditemukan disejumlah titik sudut sekitar lokasi ponpes. Seperti busur panah, parang, dan sejumlah BB yang diduga dipakai dalam kegiatan latihan didalam ponpes tersebut.Dalam penyisiran itupun, tercatat 12 kali ledakan bom yang terjadi saat penyisiran dilakukan. Warga di sekitar ikut cemas dan khawatir bahwa suara tersebut merupakan bentuk perlawanan yang terjadi dilokasi ponpes. Pasalnya, warga tidak bisa melihat langsung aksi penyisiran yang dilakukan satuan Datasemen. Karena meraka di evakuasi sekitar 200 meter dari lokasi ponpes.
“Sementara ini kami belum menyimpulkan apakah aktifitas di ponpes Umar bin Khattab ini ada kaitan dengan jaringan teroris atau tidak,” ujar Arif.Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, sejak tahun 2004 silam, ponpes tersebut sudah mulai tutup diri. Bahkan mereka menolak didatangi untuk dibina—termasuk menolak bantuan dari pemerintah. Karena demikian, Surya dapat menduga bahwa di ponpes tersebut mengajarkan Islam garis keras.
Inspirasi : medianusantara-mn.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar