Kerusuhan yang terjadi di Pelabuhan Sape Bima dan pembakaran Kantor Bupati Kab. Bima oleh sekelompok masyarakat Lambu dan Sape yang tergabuing dalam Front Rakyat Anti Tambang (FRAT) merupakan kejadian yang tidak menguntungkan bagi Polda NTB di akhir tahun 2011 dan awal 2012.Dimana kejadian itu Polda NTB mendapat perhatian, kritik dan protes dari berbagai pihak karena dinilai kurang profesional dalam penanganan ujuk rasa yang tidak berbasis pada pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat dalam rangka menciptakan "Harkamtibmas" yang merupakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai yang dimandatkan oleh rakyat pada Undang-undang No.2 Tahun 2002 tentang Polri.
Dari kejadian tersebut, memberikan suntikan motivasi dan menjadikan pengalaman yang sangat berharga dan berarti bagi Polda NTB untuk selalu mengasah kemampuan dan keterampilan baik perorangan, kesatuan dan operasional. Untuk itu, Polda NTB melaksanakan pelatihan gabungan dari Dalmas awal, Dalmas lanjutan sampai lintas ganti PHH Brimob yang disaksikan langsung oleh pejabat utama, Kasatwil, Pamen dan Pama Polda NTB di lapangan Gajah Mada Polda NTB.
Pelatihan ini dilaksanakan demi terwujudnya personil yang mahir, terampil dan patuh hukum dalam melaksanakan tugas-tugas/tindakan kepolisian kedepan khususnya menghadapi unjuk rasa sekalipun sifatnya anrkhis, kata Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Arief Wachyunadi pada saat apel konsolidasi. Dengan demikian personil akan dapat melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku sehingga terhindar dari berbagai macam pelanggaran yang akan merugikan dan merusak citra lembaga kepolisian dan individu personil.
Editor : onco gamankz
Sumber : majalah teratai (Edisi 101)
Artikel 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar