Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menyiagakan 2 peleton anggota polisi yang terdiri dari anggota Brigade Mobil (Brimob) dan anggota Pengendali Massa di Markas Resor Lombok Barat. Sejumlah aparat TNI juga membantu pengamanan.

Penjagaan ketat terersebut dilakukan terhadap Mapolres Lombok Barat NTB, menyusul bentrokan yang terjadi siang tadi antara warga Desa Kedaro, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat dengan aparat Kepolisian. Hingga malam ini, kondisi di Mapolres Lombok Barat berangsur kondusif. Sejumlah aparat Kepolisian dan TNI berjaga-jaga di depan Mapolres Lombok Barat di jalan Ahmad Yani, Jembatan Kembar, Lembar, Lombok Barat. Dua unit mobil Water Canon dan satu unit mobil Taktis disiapkan di pintu masuk Mapolres.
Kapolres Lombok Barat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sigit Ari Widodo mengatakan polisi meningkatkan patroli untuk menjaga keamanan di wilayah Lombok Barat. Lagipula peristiwa bentrokan antara warga Desa Kedaro yang terjadi menewaskan seorang warga bernama "Saliki" dan sejumlah warga lainnya terluka termasuk tiga anggota polisi. Korban tewas diduga terkena tembakan polisi.
Menurut Sigit, peristiwa bentrokan itu berawal dari penangkapan terhadap pelaku perusakan "kamp" perusahaan tambang PT Indotan yang berlangsung beberapa waktu lalu. Warga Desa Kedaro mendatangi Mapolres Lombok Barat untuk menuntut penangguhan rekan mereka yang di tangkap.
"Kami sedang berdialog dengan tokoh masyarakat untuk menyampaikan bahwa kami tengah melakukan proses hukum. namun, pada saat bedialog dengan perwakilan warga, sejumlah warga yang menunngu diluar langsung menyerang polisi," kata Sigit di Lonmbok Barat, Sabtu 3 September 2011.
Bentrokan tidak terelakan antara aparat kepolisian dan warga yang melempari polisi dengan batu. Untuk meredam aksi anarki warga itu, polisi melepaskan tembakan peringatan. Jumlah aparat dan warga yang tidak seimbang membuat situasi menjadi kacau. Akibat insiden bentrokan itu, sejumlah orang terluka, ada yang terkena lemparan batu dan pukulan. "Terkait informasi meninggal masih simpang siur. Namun, informasi dari lapangan 1 orang. Korban diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram," ujar Sigit.
Hingga malam ini, aparat bersenjata lengkap terus menjaga ketat Mapolres Lombok Barat. Sementara itu, seorang warga bernama Muhassin saat ini masih dirawat di ruang unit rawat inap RSU Patut Patuh Patju, Gerung Lombok Barat, NTB. Menurut Rabiah, istri korban, suaminya menderita luka di kepalanya akibat terkena lemparan batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar